Wilayah laut Indonesia yang paling rawan terhadap kegiatan pencurian ikan umumnya terjadi di daerah yang memiliki potensi perikanan yang tinggi dan kurangnya pengawasan yang memadai. Beberapa wilayah laut Indonesia yang dikenal rawan terhadap praktik pencurian ikan antara lain:
- Perairan Laut Natuna: Perairan Natuna sering menjadi sorotan karena posisinya yang strategis dan kaya akan sumber daya ikan. Kekayaan alam yang melimpah di wilayah ini sering kali menarik perhatian pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan aktivitas pencurian ikan.
- Perairan Laut Sulawesi: Laut Sulawesi juga merupakan salah satu wilayah yang rawan terhadap pencurian ikan. Keberagaman sumber daya ikan dan kurangnya pengawasan yang ketat dapat memicu praktik illegal fishing di daerah ini.
- Perairan Laut Maluku: Keanekaragaman hayati dan ekosistem laut yang unik di perairan Maluku juga rentan terhadap praktik pencurian ikan. Keterpencilan beberapa lokasi di wilayah gunung388 ini membuat pengawasan menjadi sulit dilakukan.
- Perairan Laut Papua: Wilayah perairan Papua juga dilaporkan memiliki masalah serupa terkait dengan praktik illegal fishing. Penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan seperti trawl dan cyanide fishing di daerah ini dapat merusak ekosistem laut dan mengancam keberlanjutan sumber daya ikan.
Upaya penguatan pengawasan, penegakan hukum, dan kerjasama lintas sektoral antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat lokal sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan pencurian ikan di wilayah laut Indonesia yang rentan terhadap praktik ilegal tersebut.